
Maria Kristin
Maria Kristin disingkirkan pemain China, Zhang Ning di babak semifinal Olimpiade Beijing 2008, Jumat (15/8). Meski berjuang keras, Maria dikalahkan peraih medali emas Olimpiada Athena ini dalam dua game 15-21 15-21.
"Apa yang dilakukan Maria sudah maksimal. Ini prestasi tertinggi dia, apalagi dia merupakan satu-satunya pemain puteri di luar China yang masuk semifinal Olimpiade," kata Susy kepada Kompas.com, Jumat (15/8).
Menurut Susy yang meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 dan perunggu di olimpiade Atlanta 1996 ini, sebenarnya Maria Kristin telah menolong kubu China. "Di babak sebelumnya, Maria mengalahkan pemain Denmark Tine Rasmussen. Pemain Denmark inilah yang sebenarnya sangat ditakuti kubu China," kata Susy.
Namun Susy menganggap pencapaian di Olimpiade Beijing menunjukkan Maria Kristin mulai mencapai tahap kematangan sebagai pemain. "Saya rasa ia telah mencapai tahap di mana ia sudah bisa mengukur bagaimana menghadapi lawan-lawan yang berbeda," katanya. "Nanti ia akan mencapai tahap bisa membawa lawannya mengikuti gaya permainannya."
Susy berharap Maria Kristin mampu meraih medali perunggu saat menghadapi tunggal China lainnya, Lu Lan, Sabtu. "Yang saya lihat Maria ini mentalnya bagus, tidak takut kalah. Dia harus membuat dukungan penonton justru akan menjadi tekanan buat pemain China itu."
Mengenai babak final tunggal puteri antara Xie Xingfang dan Zhang Ning, menurut Susy akan berlangsung ketat. Keduanya memiliki keinginan kuat untuk juara, meski dengan alasan berbeda. "Zhang Ning pasti ingin mempertahankan medali emas yang diraihnya di Athena. Di usia 33, ia pasti ingin juara untuk mengejar hadiah dan bonus yang akan menjamin hidupnya saat pensiun sebagai pemain," kata Susy.
Sementara buat Xingfang, ia melihat pemain utama China ini akan termotivasi untuk membuat prestasi puncak di saat ia masih muda. "Apalagi saya baca ia ingin meraih medali emas bersama-sama pacarnya, Lin dan. ia ingin mengulangi apa yang saya lakukan bersama Alan di Olimpiade Barcelona."
0 komentar:
Posting Komentar