Ganda campuran Indonesia, Fran Kurniawan dan Pia Zabadiah "Saya bersama dengan Pia ingin selalu menyumbangkan angka saat kami bertanding melawan tim mana pun, termasuk Rusia, pada pertandingan pertama," kata Fran seusai berlatih di Qingdao, Sabtu (21/5/2011).
Ketika ditanya soal pasangan mereka, pebulu tangkis PB Djarum Kudus tersebut mengatakan, ia pernah melihat permainan calon lawannya, tetapi itu sudah lama.
"Mereka pemain bagus dan kami harus tetap tampil dengan baik untuk menyumbangkan angka kemenangan bagi Indonesia," katanya.
Sementara itu, Pia mengatakan, dirinya merasa tidak ada perbedaan antara main di awal dan sebagai penentu. "Biasanya saya main sebagai penentu ketika saya diturunkan, tetapi kali ini saya main pertama. Saya kira biasa saja antara main awal dan tengah atau akhir," katanya.
Hanya, lanjut dia, kalau sebagai penentu, tentunya bebannya lebih berat. Karena, kalau sampai kalah, secara keseluruhan Indonesia akan kalah. Namun, kalau tampil pada pertandingan awal, tentunya berbeda.
"Kalau saya kalah, masih ada teman yang lain, tetapi saya tidak mau saya akan menjadi penyumbang angka pertama bagi Indonesia," katanya.
Sementara itu, pebulu tangkis ganda putri Greysia Polii mengatakan, dirinya dengan Meliana Jauhari memang belum pernah bertemu pasangan dari Rusia, Serena Valeria/Nina Vislova. Namun, kata dia, dirinya sudah tahu gaya permainan mereka yang mengusung gaya bermain bulu tangkis Eropa.
"Gaya bermain Eropa mengandalkan pada postur tubuh yang lebih tinggi, tetapi permainan tidak bisa ditebak. Kadang-kadang seperti itu, tetapi lain kali seperti ini," katanya.
Tim Indonesia yang diunggulkan di tempat ketiga setelah China dan Denmark masuk Grup B bersama Malaysia dan Rusia. Fran/Pia akan menjadi pembuka laga turnamen beregu campuran ini dan mereka akan bertemu Durkin Vitalij/Nina Vasilova. Jika menang, Indonesia punya modal untuk mewujudkan tekad menang besar atas Rusia.
0 komentar:
Posting Komentar