Indonesia baru sekali juara Piala Sudirman. Tahun ini tak bisa tidak, Indonesia harus berjaya dan meredam dominasi Cina. Jika gagal, Ketua PBSI pun siap bertanggung jawab.
Sejak Piala Sudirman dihelat untuk kali pertama tahun 1989 silam, Indonesia cuma mampu sekali jadi pemenang. Itu terjadi pada gelaran perdana ajang tersebut.
Semenjak itu, China mendominasi dan sudah enam kali jadi jawara pada sepuluh kali perhelatan sejauh ini. Di dua gelaran terakhir, China juga setia berjaya.
Maka dari itu, Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia Djoko Santoso pun minta kini saatnya Indonesia unjuk gigi. Itu dia tegaskan dalam rangkaian acara Hari Ulang Tahun PBSI ke-58, sekaligus pelepasan para pebulutangkis yang akan berangkat ke Ghuangzou pada 10-17 Mei.
"Tidak ada tawar menawar lagi, tahun ini kita harus juara," tegas Djoko kepada para wartawan di markas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2009).
Djoko tak mau lagi Indonesia dijegal China di final seperti pada dua perhelatan terakhir, 2005 dan 2007. "Kita harus merebut kembali Piala Sudirman yang direbut Cina."
"Saya berharap para pemain tidak menanggap remeh lawan yang dihadapi, baik yang terhitung kuat ataupun lemah," pinta Djoko.
Saking bertekadnya Djoko dalam mencanangkan asa jadi juara, dia pun siap menjadi tameng bagi para pemainnya jika target tak mampu dipenuhi. "Jika gagal, konsekuensinya saya akan mempertanggungjawabkannya."
Di Piala Sudirman 2009 ini, tim Indonesia yang dipimpin oleh Christian Hadinata akan membawa 12 atlet pria dan delapan atlet putri, yang ditambah dengan enam ofisial, tujuh pelatih dan dua orang tim medis.
Selasa, 31 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar