Jakarta - Piala Sudirman menjadi target yang harus dipenuhi PBSI untuk kembali diboyong ke tanah air. Namun perjuangan tidak akan mudah karena tiga nomor yang diandalkan tak bisa membuat kesalahan. Demikian diungkapkan oleh tim manager Piala Sudirman Lutfi Hamid. Disebutkan ketua Pengda PBSI Jawa Barat itu kualitas pemain yang masih jauh dibandingkan pesaing-pesaingnya membuat Indonesia tidak bisa berharap pada nomor tunggal putri dan ganda putri. "Tugas (memboyong Piala Sudirman kembali ke Indonesia) adalah tugas yang sangat berat. Kita sudah pasti kehilangan nomor tunggal putri dan ganda putri, kecuali saingan-saingan kita cedera semua," paparnya di sebuah restoran di bilangan Senayan, Kamis (12/4/2007). Namun demikian bukan berarti kans Indonesia menipis. Pasalnya tim Merah Putih masih bisa berharap dari tiga nomor tersisa. "Untuk tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran peluangnya masih 50-50. Peluang itu harus diambil dengan cara meningkatkan motivasi, kebersamaan dan hal-hal non-teknis lainnya," tukas Lutfi lagi. Adapun soal lawan terkuat, mantan Sekjen PBSI itu masih menunjuk Cina. Faktanya, dari tiga kali pertemuan dengan Negeri Tirai Bambu di final Piala Sudirman, Indonesia tidak pernah menang. Pada pertemuan terakhir di Beijing dua tahun lalu, Taufik Hidayat cs dibekuk 3-0. Walaupun sejarah pertemuan dengan Cina tidak menguntungkan Indonesia, namun kemenangan tetap menjadi target mutlak. "Target kita adalah meraih Piala Sudirman.
Nggak ada target lain selain itu," tegas Lutfi, yang baru pertama kali menangani tim Piala Sudirman. Tim Piala Sudirman diharapkan sudah terbentuk sebelum
deadline pendaftaran peserta Piala Sudirman pada 10 Mei. Menjelang turnamen bergengsi yang akan digelar 10-17 Juni, PBSI akan menggelar dua simulasi di Bandung dan Batam.
Foto: Markis Kido/Hendra Setiawan salah satu harapan di Piala Sudirman 2007
0 komentar:
Posting Komentar